Senin, 27 Februari 2012

Permasalahan peningkatan jumlah penduduk di Indonesia


Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki jumlah penduduk ke-4 setelah China, Amerika Serikat dan India. Jumlah penduduk Indonesia akan mengalami ledakan yang luar biasa, hal tersebut terbukti dalam sensus penduduk tahun ini yang mana penduduk Indonesia mengalami peningkatan tajam dari sensus penduduk tahun 2000. Sensus penduduk Indonesia tahun 2000 mencapai angka jumlah penduduk sekitar 200 juta jiwa. Sedangkan sensus penduduk Indonesia tahun 2010 mengalami kenaikan jumlah penduduk hingga mencapai kurang lebih 230 juta jiwa.
Pemerintah terus menekan laju pertambahan jumlah penduduk melalui program keluarga berencana (KB), sebab jika tidak meningkatkan peserta KB, jumlah penduduk Indonesia akan mengalami ledakan yang luar biasa, kata Kepala BKKBN Pusat Dr Sumarjati Arjoso SKM, di Desa Hanura, Kecamatan Padang Cermin, Lampung Selatan, Selasa. Dia menjelaskan, apabila jumlah kesetaraan ber-KB per tahun angkanya tetap sama (60,3 persen) maka jumlah penduduk Indonesia tahun 2015 menjadi sekitar 255,5 juta.Jika kesetaraan ber-KB turun 0,5 persen saja per tahun, maka jumlah penduduk Indonesia tahun 2015 akan meningkat menjadi 264,4 juta jiwa.Namun, apabila bisa dinaikkan persentase kesetaraan jumlah ber-KB 1 persen per tahun, maka diprediksikan jumlah penduduk Indonesia tahun 2015 sekitar 237,8 juta."Hal ini berarti masih di bawah angka proyeksi penduduk tahun 2015 sebesar 248 juta," kata dia, yang hadir di Lampung dalam rangka puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional XIII dan Hari Anak Nasional tahun 2006 tingkat Provinsi Lampung.
            Dari permasalahan peningkatan jumlah penduduk di Indonesia, propinsi Jawa Barat pun mengalami permasalahan peningkatan jumlah penduduk. Propinsi Jawa Barat merupakan salah satu daerah yang memiliki jumlah penduduk yang cukup besar, bahkan terbesar di Indonesia. Menurut data Suseda 2005 (kondisi bulan Juli), jumlah penduduk Propinsi Jawa Barat sebesar 39,96 juta jiwa. Jumlah tersebut mendiami wilayah seluas 34.588,89 km2 sehingga secara rata-rata kepadatan penduduk di Propinsi Jawa Barat adalah 1.155,3 jiwa per km2. Jumlah penduduk yang besar seringkali menjadi beban dalam proses pembangunan jika berkualitas rendah. Oleh sebab itu, untuk menunjang keberhasilan pembangunan, Pemerintah Propinsi Jawa Barat harus secara terus-menerus melakukan upaya pengendalian jumlah penduduk, dengan menciptakan tatanan keluarga kecil yang sehat dan berkualitas sebagai upaya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) ke depan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar